Jendela Rindu
Jendela Rindu
Kutitip puisi pada semilir angin pagi
semoga kau mendengarkannya
dalam bisiknya saat menyelinap di sela jendela.
Dalam puisi aku sediakan kau tempat;
yang bahkan lebih lapang dari dunia,
luas tak berbatas serupa langit.
Sesekali, kutuliskan nama cinta selain milikmu,
pada puisi kerinduan;
sebab aku rindu cemberutmu memendam cemburu.
Bahkan, dalam keramaian yang paling riuh,
selalu dapat kudengar jendela kenangan,
yang terayun-ayun angin rindu.
Setelah itu hanya bayanganmu
yang berani bertandang ke ingatanku,
menggigil di depan jendelanya.
Pagi, 08 Desember 2020
Komentar
Posting Komentar